PersNews, Jakarta, Rabu (30/10/2020) 18:30 PM,
Pembangunan di Kabupaten Sukabumi dianggap tidak banyak berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Dana APBD yang seharusnya bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah, hanya jadi bancakan kelompok tertentu. Hal itu disampaikan oleh pengusaha Sukabumi Dedi Ruslan.
“Seharusnya APBD bisa mendorong kesejahteraan masyarakat. Justru saat ini masyarakat hanya jadi penonton,” kata Dedi di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Menurut pria bergelut di industri chemical ini, banyak hal yang harus dibenahi jika Sukabumi ingin menjadi kawasan yang maju dan berkembang. Kemajuan adalah salah satu faktor penting supaya rakyat Sukabumi jadi sejahtera.
“Sumber daya alam di Sukabumi sangat melimpah. Ada kekayaan mineral seperti bahan besi, semen, keramik, ada perkebunan, hutan ada juga potensi laut. Industri perikanan, pariwisata dan banyak potensi yang bisa dikembangkan,” papar Dedi.
Namun, kata Dedi, semua kekayaan itu akan sia-sia jika pimpinan daerah tidak memiliki niat baik untuk mensejahterakan masyarakat. Semua akan terasa berbeda, jika pembangunan itu dilakukan dengan niat baik, tulus dan ikhlas untuk kepentingam rakyat.
“Jadi hal yang urgent untuk segera diperbaiki di Sukabumi adalah pemimpinnya. Baru setelah itu perangkatnya yaitu birokrasi. Selama ini birokrasi cenderung hanya bilang, kumaha bapak wae. Tidak punya insiatif dan kreativitas melakukan terobosan,” tambah penasihat Dewan Ekonomi.
Dedi pun menawarkan solusi atas persoalan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Sukabumi. Ia sudah bulat dan bertekad maju dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020. Mengabdikan diri untuk kesejahteraan masyarakat.
Dedi pun mengatakan, Kabupaten Sukabumi perlu dipimpin oleh orang baik dan memiliki pengalaman di bidang ekonomi serta memiliki jaringan yang luas di level nasional bahkan internasional. “Insya Allah saya orang baik, punya niat baik dan pengalaman di bidang ekonomi menjadi modal saya untuk mengabdi kepada rakyat Sukabumi,” ujar pria yang sukses mengembangkan industri chemical di berbagai daerah ini.(JAL)
