Award Berita Flash Nasional Technology Terpopuler

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj : Harlah 34 tahun tetap solid, yaitu membela kiai, membela Aswaja dan mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila

PersNews.id, TMII, Jumat, 03 Januari 2020 16:00 PM,

Turut hadir Emi ketua Pagar nusa  Sumsel pada acara Harlah ke 34 Pagar Nusa di TMII mengatakan, “Sumsel berpeluang besar untuk menjadi juara umum. Mohon doa dan dukungan ya kepada seluruh masyarakat Sumsel.
Lebih lanjut Emi ketua Pagar nusa mengatakan, “Sesuai dengan tema Kejurnas ke 3 saat ini yaitu mandiri berprestasi. Untuk Kejurnas ke-4 yang akan datang saya selaku Ketua wilayah pencak silat Nahdlatul Ulama pagar nusa Sumatera Selatan beserta seluruh jajaran menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah. Semoga pengurus pusat mempertimbangkan permintaan kami. Karena Sumsel baik secara sarana dan prasarana Sumsel layak. Dan kami yakin pemerintah propinsi Sumsel akan mendukung hal ini karena Sumsel berpengalaman dalam menyelenggarakan even-even olahraga baik berskala nasional maupun internasional
Puncaknya, Emi ketua Pagar nusa mengatakan bahwa, “Sumsel dan jawa timur yg mengirim kontingen full class. Sejumlah 73 personil atlet dan official.” pungkasnya.

Selain itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj (kiri) menerima Keris (Pusaka ) dari Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa, Gus Muchamad Nabil Haroen (kanan) pada acara pembukaan Kejurnas & Festival III, Harlah 34 Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII. Jakarta Timur, Jumat (3/12/2020). Kiai Said bersyukur selama 34 tahun ini Pagar Nusa tetap solid dalam membela kiai dan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja).

“Alhamdulillah Pagar Nusa sampai hari ini berusia 34 tahun tetap solid, yaitu membela kiai, membela Aswaja dan mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila,” ujar Kiai Said saat sambutan di depan ratusan pendekar Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/12/2020).
Kiai Said mengatakan, tidak mudah bagi perguruan pencak silat Indonesia untuk menggelar kejuaraan nasional, karena di internal mereka banyak yang tidak solid. Namun, menurut Kiai Said, Pagar Nusa sebagai perkumpulan pencak silat NU tetap mampu menyelenggarakan Kejurnas untuk yang ketiga kalinya.

Dia pun berpesan kepada ratusan pendekar Pagar Nusa yang hadir dalam acara tersebut untuk tetap bangga menjadi seorang santri. Karena, menurut Kiai Said, sejak dulu sampai sekarang santri selalu bisa memberikan pengabdian kepada umat dan bangsa.

“Alhamdulillah kita bangga menjadi kaum santri. Jangan dikira santri hanya bisa tahlil, istighosah,” ucap Kiai Said.

Disamping itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau yang kerap dipanggil Gus Nabil menjelaskan, acara Kejurnas dan Festival tersebut merupakan salah satu upaya NU untuk mempertahankan pencak silat sebagai warisan budaya dunia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M Nabil Haroen mengingatkan para pendekar Pagar Nusa agar aktif di media sosial untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian.

“Pendekar tidak hanya berlaga di atas matras di atas pencak dor, tetapi juga di media sosial, dan media-media lain,” kata pria yang kerap disapa Gus Nabil ini pada pembukaan Kejurnas dan Festival III di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/1).

Acara yang akan berlangsung selama empat hari ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-34 Pagar Nusa.

Gus Nabil juga menegaskan bahwa Pagar Nusa tidak hanya ingin membuat pencak silat dikenal di Indonesia, tetapi juga di dunia. Langkah untuk menuju itu disebutnya mulai terlihat seperti pada 2019, Pagar Nusa diutus pemerintah untuk mewakili Indonesia di Arab Saudi dan pada kejuaraan di Al-Jazair.

“Inilah upaya NU dalam mempertahankan pencak silat yang telah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia,” kata Gus Nabil saat sambutan dalam acara pembukaan Kejurnas.

Dia pun melaporkan kepada Kiai Said bahwa tahun ini peserta kejuaran nasional Pagar Nusa lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu diikuti 487 peserta. Menurut dia, ratusan pendekar NU tersebut berasal dari 24 kontingen yang datang dari ujung Sumatera hingga ujung Papua.

“Dari laporan itu sebenarnya ada 507 yang mendaftar. Tapi terpaksa ada 20 yang dicoret karena ada yang umurnya lebih,” jelas anggota DPR RI ini.

Gus Nabil berharap, kejuaraan nasional dan festival Pagar Nusa itu bisa melahirkan pendekar-pendekar NU yang berkualitas dan pendekar yang selalu mengedepankan akhlakul karimah. “Sehingga Kejurnas ini diharapkan bisa melahirkan pendekar yang berkualitas dan berakhlak,” pungkasnya.(red)

persnews
Aktual, Tajam, Terpercaya;
http://www.persnews.id